Sepasang suami isteri – seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Sendirian ia di rumah dan kerap kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur. Bermainlah dia bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga dan lain-lain di halaman rumahnya.
Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat mobil ayahnya diparkirkan , tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya… karena mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.
Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.
Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, “Kerjaan siapa ini !!!” …. Pembantu rumah yang tersentak engan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya merah adam ketakutan lebih-lebih melihat wajah bengis tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan ‘ Saya tidak tahu..tuan.” “Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?” hardik si isteri lagi.
Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata “Dita yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik …kan!” katanya sambil memeluk ayahnya sambil bermanja seperti biasa.. Si ayah yang sudah hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus dipukulkannya berkali-kali ke telapak tangan anaknya . Si anak yang tak mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya.
Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tidak tahu harus berbuat apa… Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan kiri anaknya. Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.
Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka-luka dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit menahan pedih saat luka-lukanya itu terkena air. Lalu si pembantu rumah menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah. Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu ke majikannya. “Oleskan obat saja!” jawab bapak si anak.
Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. “Dita demam, Bu”…jawab pembantunya ringkas. “Kasih minum panadol aja ,” jawab si ibu. Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar pembantunya.
Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita terlalu panas. “Sore nanti kita bawa ke klinik.. Pukul 5.00 sudah siap” kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke rumah sakit karena keadaannya susah serius. Setelah beberapa hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu. “Tidak ada pilihan..” kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah dan infeksi akut…”Ini sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya harus dipotong dari siku ke bawah” kata dokter itu. Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan lagi.
Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani surat persetujuan pembedahan. Keluar dari ruang bedah, selepas obat bius yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga keheranan melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata. “Ayah.. ibu… Dita tidak akan melakukannya lagi…. Dita tak mau lagi ayah pukul. Dita tak mau jahat lagi… Dita sayang ayah..sayang ibu.”, katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya. “Dita juga sayang Mbok Narti..” katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuat wanita itu meraung histeris.
“Ayah.. kembalikan tangan Dita. Untuk apa diambil.. Dita janji tidak akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Dita mau makan nanti ?… Bagaimana Dita mau bermain nanti ?… Dita janji tidak akan mencoret-coret mobil lagi, ” katanya berulang-ulang. Serasa hancur hati si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung-raung dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi tiada manusia dapat menahannya. Nasi sudah jadi bubur. Pada akhirnya si anak cantik itu meneruskan hidupnya tanpa kedua tangan dan ia masih belum mengerti mengapa tangannya tetap harus dipotong meski sudah minta maaf…Tahun demi tahun kedua orang tua tersebut menahan kepedihan dan kehancuran bathin sampai suatu saat Sang Ayah tak kuat lagi menahan kepedihannya dan wafat diiringi tangis penyesalannya yg tak bertepi…, Namun…., si Anak dengan segala keterbatasan dan kekurangannya tersebut tetap hidup tegar bahkan sangat sayang dan selalu merindukan ayahnya..
Sumber : dikutip dari milis EMBA, dan debritto
astagfirullah,,,
By: diN on Juli 11, 2008
at 2:55 pm
Jujur gw ampe nangis baca cerita Ini.
Seakan mobil lebih berarti dari seorang Anak.
padahal Anak lah yang merupakan sebuah Harta yang tak ternilai.
By: gilang on September 20, 2010
at 7:15 am
Jadi mesti hati-hati dan sabar kalo ngadepin anak2…biar ga nyesel nantinya…hiks…pelajaran moral.
By: bundapri on Juli 29, 2008
at 2:42 am
gila gw yang ga biasa nangis aja sampe mau nangis,,
mana sih bapak nya gw tonjokin sini,,,
dita maaf ya gw ga ad disitu pas kejadian,,
kalo ada pasti dah gw bantuin,,,
By: hendra on September 22, 2008
at 2:48 pm
Bersyukur adalah kunci dri kbahgiaan.. Teori simple tpi praktiknya LUAR BIASA SUSAH.. N gw hrus blajar dri dita..
By: Zi on Oktober 1, 2008
at 3:19 pm
ayah dan ibu sering kali lupa bahwa mereka juga dulu adalah anak anak yang pernah dapat perhatian dan kasih sayang lebih dari yang mereka berikan pada anaknya dan pernah nakal lebih nakal dari anaknya
By: Budi Setiawan on Januari 21, 2009
at 12:27 pm
ya ampun ampe nangis ni bacanya… -_-
By: nov on Januari 23, 2009
at 3:01 pm
SUMPAH, neh crta nyta pa gak c? Kl mank bner, q jd pgn nanis!
By: Truly_luv on Februari 8, 2009
at 2:28 am
astaghfirullahal ‘adhim
By: sukses on April 21, 2009
at 10:10 am
Penyesalan memang selalu datang terlambat….
Anak adalah titipan Tuhan, bukan hak total.
Sebandingkah besar ongkos poles body mobil dg sepasang tangan mungil makhluk tak berdosa ini?
By: Lie Novita on Juni 13, 2009
at 3:38 pm
kehidupan adalah hadiah, jadi nikmatilah dengan penuh rasa syukur!!
Lengkapi juga dengan introspeksi, karena semua terjadi(bereaksi) semata karena ada karma(aksi) dari kita. Begitu juga anak2 kita berbuat salah, coba check dulu, tidakkah kita yang salah dan kurang perhatian?
Yes, maju terus dengan hati yang indah….
By: riko on Agustus 31, 2009
at 3:06 am
HMm,,,,,’
bnar” mengharukan bgt…
qw harap kejadian ne gk akn ad d khidupan nyata….
Qt butuh banyak pelaJaran Ttg Ksh Synk yg Tulus….
By: Niar on September 20, 2009
at 7:25 am
ya ampun..semoga kisah itu bukan beneran..
By: martha on Oktober 16, 2009
at 8:57 am
smg itu menjadi pelajaran bagi para ortu agar tidak terlalu keras pada anak2
By: rais on Oktober 17, 2009
at 1:50 am
T.T
sadarlah orang tua yg selalu melampiaskan amarahnya dgn org2 yg sbnrnya sngatlah brharga bagi dirinya sendiri.
Sebelum penyesalan tak berarti datang sia2.
By: Alex on Oktober 27, 2009
at 1:25 pm
Polos bgt anak kecilnya X(
By: Rudy on Oktober 27, 2009
at 3:01 pm
itu Pljarn moral untuk para orng tua
berhati-hati la mendidik anak-anak nya
agar tidak menyesal di kemudian hari nanti
By: adam on November 13, 2009
at 5:17 pm
astaghfirullah …..
. oranmg tua macam mana seperti itu .
. tak memperdulikan keadaan anaknya .
jadii , perlu kesabaran yang ekstra dalam menghadapi sang anak . meskipun benda berharga taruhannya.
By: cheppi on November 14, 2009
at 9:57 pm
Buseet, rasanya ampe mau nagis, tapi malu juga,, hehe…. gw kagum sama sikapnya dita,, soalnya, kalo gw jadi dita, gw pasti dendam banget sama bapa gw itu,,
By: Felita on Desember 13, 2009
at 6:39 am
;-(
AKU PUN IKUT TERHARU….
By: bunga indah on Desember 16, 2009
at 9:24 am
wew,,,gila cerita na…masih ada kah ayah yang setega itu pada anaknya??
By: kiki on Januari 1, 2010
at 8:13 am
untung teu maot oge uy….:((
By: bigini on Januari 5, 2010
at 2:38 pm
terharu..
w copy past ke teman2 saya ya???
tx.
By: Herry on Januari 13, 2010
at 5:03 am
Kok tega ya ortuanya seperti itu, penyesalan tdk ada gunanya..bersabarlah dalam menghadapi anak2 kdg menjengkelkan tp itulah namanya anak2..
By: bebasari sitarini on Januari 17, 2010
at 8:51 am
Orang tuanya ăĴα stress mukulin anak sampe kek gitu…
Emosi jiwa bacanya…
By: debby on Januari 18, 2010
at 2:25 am
SediH dEH jdnya
By: eLfiRa aRiSanti on Januari 18, 2010
at 3:21 am
Cerita yg bagus..penuh pesan moral
By: yunus on Januari 18, 2010
at 5:26 am
jgn pernah kt terlalu syg terhadap sebuah benda…
By: jams on Januari 18, 2010
at 6:34 am
TOLONG DI BACA BAGI ORANG TUA ATAU CALON ORANG TUA YANG ADA DI DUNIA INI Saya amat tidak menyangka dengan hal ini.Semoga tidak terjadi di alam nyata.Dan itu terjadi hanya di cerita aja. By zaipulni.
By: Zaipulni on Januari 18, 2010
at 5:02 pm
Alaaaaahhhh gak tahu jd mau ngomong apa aku nya,tp tu org tua hanya lebih sayang sama hartanya x,stelah tahu kejadian gini baru nyesal !!!!!!!!!
By: reza on Januari 18, 2010
at 5:14 pm
Ketika membaca tak terasa aku mengeluarkan air mata….membuatku menangis…
Menjadi pelajaran bagi orang tua jika marah thd perilaku anak agar tidak berujung pada penyesalan….
Good story….
By: jing evy yuliana on Januari 19, 2010
at 7:30 am
Biadab itu bapak,pantasnya bapaknya yang di potong tangan nya karna kterlaluan..
By: thoriq fauzi on Januari 19, 2010
at 7:52 am
anak2 punya dunia yg sama sekali berbeda,sebagai orang tua kita sendiri juga tidak akan bisa mengerti….
By: Robby on Januari 19, 2010
at 8:13 am
Ini kejadian bener tah..?? Kalau emang bener… Saya pingin nangis nih…. Semoga sebagai ayah saya diberi hikmat yg baik dan benar guna mendidik anak-anakku, Amin.
By: budi CiamikzPoll on Januari 19, 2010
at 8:15 am
Human is mistake …
Tapi kalau suami saya , tidak mungkin melakukan itu pada anak2 saya , walaupun sudah kedua kali anak menyoret , serta merusak barang berhaga lain milik Papa-nya .
Kenapa ?
Karena ‘ ANAK ‘ lebih berharga dari apa-pun di DUNIA ini ….!!
By: Kato Anna on Januari 19, 2010
at 9:05 am
hiks…hiks…sungguh kisah yg sngt menyedihkan…
apakah pantas seorang ayah melakukan perbuatan keji seperti itu..??biarpun anaknya nakal tp tdk seharusnya seorang ayah melakukan itu…sungguh orang tua yg tidak berpikiran panjang…
By: Deny on Januari 19, 2010
at 9:31 am
Astgfirulllah… Ya Allah tiada kata yang bisa diucapkan ketika manusia sudah bercampur dg Setan tak berpikir bahwa perbuatannya adalah nafsu setan semata… Ya Allah Ya Allah jauhkanlah kami dari godaan Setan yang terkutuk, Ampunilah mereka Ya Allah, sayangilah Dita kecil dan Anak2ku… Jauhkanlah hamba dari Bisikan Setan yang terkutuk. Amin
By: lily on Januari 19, 2010
at 9:58 am
Astagfirullah..sampe nangis bacanya..tetap tegar ya nak..
By: lilis on Januari 19, 2010
at 10:01 am
Kadang kita lupa bahwa hubungan antar manusia lbh penting dibanding materi,inilah yg tjadi. Pnyesalan dtg tlambat
By: yuliana on Januari 19, 2010
at 10:44 am
Dah gini baru menyesal.. Padahal gara2 mobil z.. Sedih x ah..
By: Fauzan on Januari 19, 2010
at 11:15 am
Aku gebukin juga tuh ayah macem apa..demam pe 3hari baru dibawa keklinik..lebih2 ibunya..ibu macam apa tuh…nga ada surga ditelapak kaki ibu yg model begitu..weeww matre se matre buuu…tp ingettt anaaakkk eouyyyyy…Masya Allah
By: elsa on Januari 19, 2010
at 11:41 am
Bisakah saya berjumpa dg Dita? Knapa tdk diberith bhw amputansi krn penyakit bkn krn hukuman, knapa ayah tdk minta maaf dg dita? Byk knapa yg kita tnykan…saya hny ingin membesarkan hati Dita … Allah bersamanya
By: prien on Januari 19, 2010
at 1:12 pm
Ini PELAJARAN utk org tua yg minim pengetahuan, jangan pernah memukul anak tanpa ada peringatan terlebih dahulu, anak tentunya tidak mengerti kesalahannya! “Kebodohan melekat pada hati org muda, tetapi tongkat didikan akan mengusir itu drpdnya”(amsal22:15) cukup dipantat dan pastikan anak tahu kesalahannya baru dipukul sampe menangis, tunggu sampe diam, tanyalah “apa anak tahu kesalahan anak? Papa sayang sm anak” sambil memeluknya spy anak tidak menyimpan kebencian thd ortunya. God bless
By: anton on Januari 19, 2010
at 1:54 pm
Orangtua tergoblok sedunia.. Tidak tahu kalau anak itu adalah harta yg paling berharga dibanding materi apapun… Kalau bpk ibunya sudah pikun tentu butuh tangan anak untuk merawatnya dan yg lebih penting anaklah yg akan mendoakan orangtuanya nanti. Kalau anaknya dendam siapa yg mau mendoakan ibu bapaknya?
By: Novrandy on Januari 19, 2010
at 3:03 pm
Bapak yg gila! Em pantes na mati ªjª ! Mak na lbh
Parah mlh dukung laki ky gtu! Ank skt «ǩȃǤȃ» ♏.
Ngurusin!!! Nyesel jg percm!!!
By: vanessa on Januari 19, 2010
at 5:01 pm
Speechless…cuma bisa nangis..terlalu mengagungkan aset materi..shg lupa bahwa di luar itu semua ada yg lebih penting..
By: santy on Januari 20, 2010
at 12:13 am
Kl cerita ini bnr, mdh2an kita yg baca jgn sampe khilaf kaya org tua anak tsb, bersyukur atas anak yg tuhan titipkan keoada kita
By: theresia on Januari 20, 2010
at 1:59 am
Aq mendpt belajar brharga dr crita tersebut thx
By: virgin on Januari 20, 2010
at 2:01 am
Penyesalan pasti di belakang, sbg ortu jangan sekali” emosi dalam menghadapi anak.. Krn syetan pasti akan menghilangkan akal sehal seorang yg sedang emosi… Ya itulah manusia.. Materi adalah hal segalanya…
By: andree_sby on Januari 20, 2010
at 3:21 am
Jadi menyadarkan kita bahwa anak memang masih polos & lugu,walaupun kadang bertingkah nakal..
tapi itulah anak-anak,yg harus kita bimbing & sayangi,…trims
By: Dapi on Januari 20, 2010
at 3:31 am
Owalah…. Pancen gendheng tui orang lebih sayang mobilnya daripada anaknya!!! Emosi gw
By: andrey on Januari 20, 2010
at 3:33 am
Owalah, gendheng tu orang…lebih sayang mobilnya daripada anknya, sampe emosi gw…. Huh
By: andrey on Januari 20, 2010
at 3:35 am
Segala sesuatu yg paling berharga di dunia ini hanya ciptaan Tuhan YME, harta, benda dan segalanya tidak bisa menyaingi ciptaannya. Dari pada kehilangan anak secuil pun lebih baik kehilangan mobil bermilyar-milyaran pun harganya! l
By: Nofy eky on Januari 20, 2010
at 4:39 am
Anak balita masih gak tau apa2 soal apa yg boleh dan tidak boleh. Dia masih trllu kcl utk tau apa kesalahannya. Gak sepantasnya ortu menghukumnya spt itu. Pelajaran berharga bgt buat semua org, hrs lbh bijak dlm memberi hukuman.
By: Linda Sari on Januari 20, 2010
at 5:14 am
Astaghfirullah,,moga para ortu pny hati klo lg menghukum ank na,,,moga tdk smp terjadi lg siksaan kek gn yg tdk terdidik…unk DITA qm ank manis n baik..moga Allah ngampunin dosa ORTU qm…tetap doakan mereka y sayank..keep smile 4 your life… 🙂
By: lila bawazier on Januari 20, 2010
at 6:02 am
Sungguh cerita yang mengharukan!! Sampai nangis saya membecanya!! Ini adalah pelajaran PENTING untuk semua orang tua dalam hal mendidik anak. Bukan dengan cara memukul dan menghukum anak menjadi pintar dan mengerti! Dengan kasih sayang lah dan tutur kata yang halus akan membuat anak tumbuh dengan baik! Anak itu adalah HARTA dan TABUNGAN orang tua!!!
By: Shanti Setyaningrum on Januari 20, 2010
at 6:08 am
Hati hati menghukum anak,apalagi saat emosi lg tinggi. Terkadang kenakalan anak juga merupakan kreatifitasnya jg.
By: surya on Januari 20, 2010
at 7:03 am
Astagfirulloh….
bener2 kisah mengharukan, membuat airmata menetes..insyaAlloh pembelajaran buat saya sebagai orang tua, agar tidak gelap mata wl emosi tengah memuncak. lagi2 memang dibutuhkan kesabaran menghadapi anak2…
By: santi andadari on Januari 20, 2010
at 8:13 am
ya Tuhan… berikanlah kami sbagai orang tua kesabaran dalam mendidik anak.
By: anas on Januari 20, 2010
at 8:17 am
ya Tuhan… sedih bacanya…hiks…semoga diberikan kesabaran yang lebih lagi..
By: anas on Januari 20, 2010
at 8:18 am
Smp termewek2 bacanya….;'(
By: devi heryantie on Januari 20, 2010
at 9:42 am
Cerita yang bagus..terlepas dari kejadian nyata ataupun fiksi…Mengharukan sekali…
By: Nosradamus on Januari 20, 2010
at 11:12 am
aaaaaa……. sedih banget…..
nangis niiii baca nya…
By: felice on Januari 20, 2010
at 11:15 am
Mengharukan sekali.
Ada beberapa point yang aq ambil:
1. Emosi yang berlebihan merugikan diri sendiri n orang lain.
2. Tindakan yang cepat sangat diperlukan apalagi berhubungan dengan anak.
3. Asuransi mobil sangat perlu.
By: eddy wibowo on Januari 20, 2010
at 12:19 pm
Peran Ibu dmn c???
Jaman blh m0dern
wanita blh b’emansipasi
tp ttp yg nmanya ibu y ibu,m’urus anak..
K0nsekwensi jd wnta karier smp g pny byk wkt,tp kl smp g ad ksh sayang bwt anak??
Bwt pa dy cpe2 ikt bntu suami cr duit kl k’anak spt itu..
Huh,jd kesel ma ibunya dita..
Lbh nyalahin p0sisi ibu dlm crta itu,bkn c Ayah yg tega ksr k’dita smpe spt itu.
Kl aq jd ibunya dita,aq akan m’nyuruh c ayah bwt hukum aq bkn DITA!!!HUH…
By: Sisy on Januari 20, 2010
at 12:31 pm
Saya pernah baca kisah ini di buku stengah isi stengah kosong… Skarang baca lg tetep nangis! Huhuuu..
By: sasa on Januari 20, 2010
at 1:38 pm
Astaghfirullahal’adhim ..
qta ambil hikmah’y ajja !!!
manusia tidak luput dr kesalahan 😦
amarah akan mengalahkan segalanya ketika qta khilap …
skarang qta doakan saja c’anak supaya te9ar & kuat menghadapi cobaan & rintangan dlm kehidupan mendatang
By: indri on Januari 20, 2010
at 1:47 pm
luar biasa teh …
yang terjadi tidak bisa diulang …
boleh saya link blognya?
salam kenal
saya rizki
baru belajar nge blog
By: rizki on Januari 20, 2010
at 2:06 pm
Salam kenal, kalau ada yang bermanfaat boleh diambil.
Thanks, Tetty Simanjuntak
By: tettystak on Januari 21, 2010
at 4:50 am
Sedih bagett…
By: Yosi on Januari 20, 2010
at 2:06 pm
Hampir enggak mungkin kalau ceritanya asli
Hipotesa:
1. Kalau buat parkir mobil di depan rumah tidak mungkin pakai marmer karena licin
2. Kondisi ekonomi keluarga di cerita ini hampir tidak masuk akal bila memakai marmer apalagi buat parkiran mobil
3. Kalau hanya pasang marmer untuk parkiran mobil saja malah lebih enggak masuk diakal,masak buat parkir mobil aja marmer dalam rumah enggak pakai marmer?
4. Hampir tidak mungkin keluarga ini mampu menyicil mobil,karena anaknya sakit aja hanya dibawa ke klinik
5. Kalau memang benar mampu rumahnya pakai marmer tentu untuk cicilan mobil aja enggak terlalu lama,karena asumsinya dengan melihat hanya punya 1 mobil yangpasti dibawah 200 juta masih nyicil lama pula (pasti cicil min 2 thn), biaya untuk mengecat ulang mobil tidak terasa mahal, karena mampu lantainya pakai marmer,kalau uangnya banyak tidak mungkin sampai semarah itu
Kalau dari awal ceritanya sudah hampir enggak masuk akal,apalagi selanjutnya
By: ronald on Januari 20, 2010
at 4:56 pm
Salam kenal, silahkan berkomentar. Saya tidak melarang and untuk percaya atau tidak. Semua terserah pada anda.
Trima kasih, Tetty Simanjuntak
By: tettystak on Januari 21, 2010
at 4:51 am
@ Bro Ronald, kita tidak perlu menilai kalau kisah ini nyata atau tidak, kisah ini kirannya menjadi bahan renungan untuk kita semua, tapi jika bro masih mau menilai kisah ini (adalah tidak nyata), jangan lah nanti bro yang membuatnya menjadi nyata di kehidupan bro… Peace bro…
for Sist. Tetty, a thousand thanks for this article. . GBU.
By: Stenly on Mei 18, 2010
at 2:08 am
Tante, saya 99,9% nggak percaya, nich!!!
Tante Tetty ini asli nggak sich? Kayaknya nggak mungkin, dech, klo asli!!!
By: Sheryl Dania Rathiffy on Agustus 12, 2010
at 3:42 am
apapun ceritanya, fakta ataupun fiksi cukuplah bagi kita untuk merenungi apa yang telah kita lakukan pada anak kita
bagi saya apabila cerita ini hanyalah fiksi semata, namun bisa kita mengambil hikmah atas kejadian tersebut
terfikirkah kita untuk apa orang tua kita menceritakan dongeng ketika kita masih kecil??????
ada makna dibaik cerita dongeng tersebut untuk menyadarkan kita akan perbuatan kita lewat cara2 yang mudah difahami oleh pemikiran anak kecil
anggaplah cerita tersebut sebuah dongeng buat kita yang sudah dewasa, semoga dapat kita petik sebuah hikmah didalamnya.
moga2 kita tidak melakoni hidup seperti cerita diatas yang kemudian membuat
kita meratapi penyesalan dan dosa yang tak akan penah selesai sampai akhir hidup kita
By: yank on Mei 9, 2011
at 2:13 pm
Penyesalan selalu datang terlambat.,krn itu berpikirlah dgn jernih dahulu sblm melakukan segala hal yg dapat membuatmu kehilangan orang2 yg kamu kasihi., jgn pernah di butakan oleh amarah atw emosi sesaat yg dpt membuatmu kehilangan hal terindah dalam hidupmu…belajarlah utk dpt memaafkan kesalahan orang lain..menghilangkan penyakit hati dlm diri kita yg hanya akan membawa kita dlm kepedihan smp kita mati..kasih sayang tidak dapat dinilai dgn uang..uang segalanya..tapi uang tidak dapat membeli segalanya..cinta kasih yg tulus & suci tdak dapat terbeli oleh uang maupun harta…
By: stephannykoo on Januari 20, 2010
at 6:00 pm
bener ga tuh ceritanya?
By: hans on Januari 21, 2010
at 12:02 am
Semoga si bapak dapat ganjaran setimpal. Si ibu harusnya dilaporin ke komnas perlindungan anak biar diproses hukum terus dipenjara.
By: heri on Januari 21, 2010
at 2:08 am
Hajarlah anakmu
selama ada harapan,
tetapi jangan engkau
menginginkan kematiannya.
Amsal Soleman 19:18
By: Herry Andrew on Januari 21, 2010
at 2:32 am
sedih hbs
By: elisa on Januari 21, 2010
at 2:51 am
Benar2 mengharukan…
Pelajaran yg sangat dalam selaku kita sbg orangtua
By: wilson on Januari 21, 2010
at 3:02 am
sedih banget ceritanya…mudah2an gak akan terjadi lagi cerita seperti ini
By: iyut on Januari 21, 2010
at 3:07 am
MIRIS!
By: khaka on Januari 21, 2010
at 3:11 am
So touching, I read it while I’m driving, suddenly my tears running down. Anyone have tissue please :((
By: j j on Januari 21, 2010
at 3:36 am
kbtln aq pnya anak, 1 cewe lg, umurx 2 thn setengah,,,
setelah baca ni cerita aq jd kangen sm anak,,
smpe nangis aq bacax,,, 😦
By: delani on Januari 21, 2010
at 3:37 am
astagfirullah
parahkali bapaknya ituu…
ktnya orang kaya ? mobil coret mah ganti warna aja…
jadi si anak yg harus menganggung penderitaan seumur hidup..
msh 3 stengah tahun lg :((
cup cup cup dita..
By: Budz on Januari 21, 2010
at 4:51 am
Kenapa ini menjadi kesalahan si ayah semata? Tidakkah ini masalah komunikasi, mengapa ortu tidak saling mengalah utk resign? Thx
By: bayu on Januari 21, 2010
at 5:22 am
Mengharukan..!”Didiklah anak2 kita dijalan yg hrs dilaluinya sedini mungkin,dan hrs sediakan Waktu tertentu khusus utk keluarga(istri-suami terutama anak2)Hal yg paling penting yg dpt diajarkan orang tua kpd anak2nya adlh bagaimana utk ttp melangkah skalipun mrk tiada.”Sesal kemudian tidak ada gunanya..
By: Meyva Tenda on Januari 21, 2010
at 6:36 am
untuk semua orang tua di dunia. marah kepada anak boleh,tetapi jangan pernah memukul anak walaupun kesalahannya besar. karena walau bagai manapun anak tetap lah harta kita yang paling berharga.
By: yanuar on Januari 21, 2010
at 8:13 am
indonesia suka crita@ dramatis
By: dede on Januari 21, 2010
at 1:22 pm
اَسْتَغْفِرُ اَللّهَ,
Kesalahan kecil yg brakibat besar…sabar y deq…
By: reza on Januari 21, 2010
at 2:00 pm
Harta bisa dicari caritpke ke tp kebahagian anak apa bisa di kemblikn tapi tapi
By: Listy Liez on Januari 21, 2010
at 2:16 pm
Pelajaran yg sgt berharga buat kit sbg ortu,bhw emosi itu tdk menyelesaikan masalah.Ampunilah Dosa2 kedua ortunya ya Tuhan…………
Hamba yakin dan percaya bhw tdk ada niat sedikitpun dr smua ortu utk menyakiti anak2 nya
By: apin on Januari 21, 2010
at 2:16 pm
Kayanya ni cerita uda lama banget, dari taon 2003 g ud pernah baca, se inget g, anaknya cowoq deh..
By: lia on Januari 21, 2010
at 3:33 pm
AstagfirulloHalladzhiemmm….
Sungguh memilukan hati… 😦
By: TriaBangka on Januari 21, 2010
at 3:38 pm
sy sdh pernah mndengar cerita ini langsung dr pelakunya..walau d samarkan. Tapi aslinya mobil BMW, salah satu orangtua, yg jelas bukan orangtua d indoensia… & orang tua si anak jg masih ada, tdk seperti yg diceritakan sdh meninggal.. beliau benar2 menyesal, bertobat & berharap jgn trjadi dgn orangtua lainnya..
By: eka on Januari 21, 2010
at 4:03 pm
ololollolooooo….. plis de… tidak seharusnya anak sekecil dita di biarkan bersama pembantu saja… disitu tertulis pembantu loh, bukan babysitter,.. alias dia pasti bakal ngurusin kerjaan rumah lainnya yang notabene adalah pekerjaan utamanya.
kemana mamahnya? ngga punya hati kah?… atau memang anak itu tidak mereka inginkan pada awalnya? sehingga timbul suatu kebencian pada si dita.
pertanyaan:
1. untuk mamah, benarkah anda patut mempercayakan anak anda sendiri kepada pembantu pada masa2 pendidikannya?
2. untuk mamah lagi, dimanakah hati mamah ketika melihat anaknya dihajar dan dipeluknya oleh pembantu, bukan olehnya sendiri?
3. untuk papah, adalah pekerjaan seorang ayah untuk memberikan dan mensosialisasikan peraturan dalam rumah tangga bukan? adalah seorang ayah yang SANGAT TIDAK DEWASA bila menyalahkan tanpa memberi pengertian kepada sang anak. Tidak seharusnya seorang yang mengaku dewasa menyalahkan keadaan,.. apalagi anaknya yg masih kecil, atas apa yang terjadi terhadap dirinya.
4. untuk penulis: ini skenario sinetron yah? mungkin anda mendapat artikel ini dari teman, ataw ada bumbu tambahan…. tapi saya percaya, ngga bakal ada ayah dengan pekerjaan yang tetap, dan ibu yang adalah wanita karir berpikiran sedangkal serendah ini. Even in Indonesia. Mereka dengan kehidupan yang seperti itu sudah pasti bukan org yg tidak berpendidikan tinggi. kecuali mereka adalah anak org kaya yang spoiled abiesss dan baru berumur masing2 dibawah 20 tahun (alias ngga siapa jadi ortu)
semoga kejadian ini tidak benar2 terjadi di Indonesia terutama… apa jadinya Indonesia bila dari lingkungan terkecil saja sudah sarat dengan KDRT macam ini.
at least:… poor “dita”
By: nana on Januari 21, 2010
at 4:15 pm
Pesan moral yg bagus sekali… Untuk kita sbg calon org tua nantinya…sebaiknya jgn pake emosi untuk hadepin anak..(Mdh2an sy bs lewatin itu)
Yg bikin sy terharu dr cerita tsb, setelah terjadi amputasi anaknya bilang kok tangan saya diambil.. Sy janji tidak mau ulangin lg… Bener2 sedih…
By: yung tob on Januari 21, 2010
at 5:49 pm
Serigala saja menyusui anaknya dan mati untuk melindungi anaknya. Well bener atau ga ceritanya, pesennya jelas,membutuhkan karakter ilahi untuk hidup di dunia ini.
By: arif multi on Januari 22, 2010
at 1:03 am
Ya ampun, bp & ibu macam apa yg lebih sayang mobil/harta ketimbang anak yg adlh anugerah Tuhan YME.
Ibunya jg dmana hati nurani mu sbgai seorang ibu, ketika anakmu membutuhkanmu.
Bekas suami ada, tp tdk ada bekas anak.
Harta bs dicari, tp anak?
Dan anda b2 kerja utk siapa kl bkn utk anak?
By: yurike on Januari 22, 2010
at 2:18 am
Kalaupun hanya sekedar cerita imajinasi…ini sungguh menyentuh…buat kita yg baru belajar menjadi orang tua…bahwa anak adalah segalanya di banding harta….apalah artinya mobil yg bisa kita beli lagi..tapi anak adalah harta yg tak ternilai…dan apa yang hilang dari masa kecilnya…kegembiraan yang hilang..akan berbekas seumur hidup…
By: Endang on Januari 22, 2010
at 3:51 am
Huuuuuuuuuuaaaaaaaa,….:'(
bener2 menyentuh hati,…smoga ja para 0rtu dpt mengambil hikmah dr cerita ini
By: dewiq on Januari 22, 2010
at 5:23 am
Busyettt dehh.. Orang tua sablengggggggg.. Hanya gara2 coret2an doang dimobil.. Khan gampang,, tinggal lapor saja ke polisi perbuatan orang tdk dikenal sebagai bahan bap claim ke asuransi. Ihh..klw gw tahu tuh orang tuanya, gw potong lagi tangannya!!!!!
By: Ny. Marcella on Januari 22, 2010
at 5:56 am
ceritanya mirip sekali sama rubrik lentera di majalah intisari. yah terlepas ini certita benar atau tidak, tapi kita bisa mengambil hikmahnya …
By: faw on Januari 22, 2010
at 9:40 am
gila…. keren bnget ceritany, bikin gw terharu nangis……. mau bener apa gak yg penting ambil hikmahnya aja
By: ivan on Januari 22, 2010
at 9:54 am
Ya Allah,mpe nangz neh bcny. . Visit back yah. .
By: Ayuni on Januari 22, 2010
at 12:37 pm
tidak enak jadi orang kaya,anak selalu di telantarkan ya jadi kya gini deh,hati2!!!!!!…..harus di jaga jika kalian jadi orang yang sukses
By: Ikhsan on Januari 22, 2010
at 1:11 pm
hikz.. hikz..
ooeeeekk… pdhal dy anak yg pntar.. hikz,
By: Baim on Januari 22, 2010
at 1:15 pm
Sedih banget…jd nyesel inget suka marahin anak. ‘imaaan…bunda sayang banget sm iman’
By: ira iman on Januari 22, 2010
at 10:59 pm
Kadang2 kita hrs kritis juga baca cerita semacam ini. Betulkah kejadian? Atau cuma karangan dari imajinasi penulis saja? Banyak hoax seperti ini beredar di internet hanya utk simpati…or menakut2i pembacanya. Mudah2an bukan kejadian betulan.
By: luc on Januari 23, 2010
at 4:14 am
Cuma mau bilang dasaar bapaaak gila, sakiiit jiwa tuh org, gregetaan jd bacanya
By: nina on Januari 23, 2010
at 10:06 am
Ceritanya mengharu biru, sy heran kok ada haree genee ortu yg tdk mempunyai rasa kemanusiaan dan lebih mementingkan harta drpd amanah titipan anak dari Allah, ibu macam apa yg tdk bisa mencegah kesadisan suaminya thdp anak kandungnya sendiri? Terlepas benar tdknya cerita ini, sy doakan semoga dosa kedua ortu Dita diampuni Allah dan Dita diberikan kebahagiaan dunia akhirat.
By: esti apung on Januari 23, 2010
at 11:14 am
Iiiiihhhhhh sedihnya….!
Bagi orang tua jgn semata2 cari duit, dan harta benda yg dimiliki adalah segalanya sampai lupa akan tujuan keluarga yg seutuh nya, tuk bahagiakan seisi keluarga,, ehhh malah lupa diri tak sadarkan diri udh nyiksa anak dan kebahagian keluarga.. Dita sayank…. Udh nasib punya orang tua yg lalai….! GBU
By: ida-sagala on Januari 24, 2010
at 1:41 am
Astagfirullah… :((
By: Sahara on Januari 24, 2010
at 8:20 am
Harta hanya titipan, anak adalah anugrah….
By: novi on Januari 24, 2010
at 11:37 am
Harta hanya fana semata, apapun yg terjadi hidup adalah hanya untuk anak semata…..
By: agoeng novansyah on Januari 24, 2010
at 11:39 am
Ini kisah nyata, kah? Kapan kejadian-nya?
By: enny on Januari 24, 2010
at 4:28 pm
Ya ampun…ngapain sampe kyk gt?kl mobil dicoret coret kan tinggal di cat lg..duh kl ga sabar..ga usah pny anak..kasihan bgt anaknya..mana sih tuh bapak..sini g pukul tangannya sampe infeksi..biar dipotong skalian..biar rasa apa yg dirasa…dasar gila..anak kecil pasti bandel lah..mana mgkn ga bandel..bikin orang emosi aja
By: sevelline on Januari 24, 2010
at 7:41 pm
InsyaAllah dengan membaca kisah di atas…..kesabaran yang akan menuntun kita ke Syurga….amiin…buat yang benar2 mengalami kejadian seperti ini dimanapun kamu berada, tetap berdoa dan bersabar…niscaya Allah akan memberimu nikmat dunia dan akhirat. Amiin.
By: donni on Januari 25, 2010
at 6:41 am
kasian y si anak….saya harap kejadian ini g akan terulang oleh siapapun…
By: evie farida on Januari 25, 2010
at 7:37 am
gila biadab bgt sih bpknya,,,
ibunya jg tolol gak dicegah suaminya anarkis gitu,,,
nyesel deh lo sekarang klo dah gini,,,,
By: utami on Januari 25, 2010
at 9:02 am
Kita harus selalu berpikir positif jangan mementingkan ego diri sendiri dan selalu introfeksi baru kita dapat memutuskan,menyesali segala yang sudah terjadi tidak bergunam
By: fetty on Januari 25, 2010
at 12:59 pm
benar atau tidak cerita ini, qta ambil yg baiknya.
Jadi ortu jg tdk mudah, hrs banyak sabar, sabar dan sabar. Banyak berdoa minta petunjuk dan kesabaran dari Tuhan.
By: FAnny on Januari 26, 2010
at 10:31 am
penyesalan terjadi belakangan.pelajaran bagi kita semua… emang kalau setan sdh bekerja rasanya makin jadi tu amarah kita.Amit2 jangan sampai dech…..terjadi pd kita…..cukup.GBU
By: dp nina wulan on Januari 27, 2010
at 7:16 am
dita…kamu harus membalaskan dendam…potong lagi tangan bapakmu…!!!
teu ngotak..!!
By: cowo riweuh on Januari 28, 2010
at 2:46 am
hah?????!!!!
By: Hasna Salsabila M on Juli 24, 2010
at 3:23 am
Soal benar dan tidaknya cerita itu, (buatku pribadi aku percaya ada orangtua yang demikian) kita harus mengambil hikmah dari apa yang ada. Apalagi jika kita sudah menjadi orangtua. Anak adalah titipan Allah SWT, sepatutnyalah kita merawat, mendidik dan membimbing dengan penuh kasih sayang…
Salam hangat Bunda
By: upik on Januari 29, 2010
at 2:57 am
lumayan …lumayan…, kurang polesan aja…….., sama dokternya belum pinter dan sembarangan, mosok tangan bentol aja kok di amputasi “… begok dah lho dok….” sekolah dimana kamu ???…. harusnya diolesin minyak tawon yang asli kan sembuh, kalo gak punya minta sama bang Maonk… yang dulu beli di Makasar ………… makanya besok lagi tanya dulu ke saya…….. huh … gue tampol juga lho… dasar begok…..hiiiiiih…..
By: imam subakti on Januari 29, 2010
at 8:58 am
Sungguh cerita yg sgt mengharukan..
Semoga cerita ini bs menjadi cermin bagi para org tua..
Hidup sgt berarti dg adanya kasih syg dan kesabaran..
Oh Tuhan mohon limpahkanlah rasa sabar ke semua umatmu yg lemah ini..
Amin amin amin…..
By: Henry Gunawan on Januari 31, 2010
at 6:26 am
bener sadis orang tua begitu,anak gw bandel gw ga gitu2 amat,gw sadar gw emang bandel dulunya….tpi yg jelas,cerita ini hkmahnya luar biasa…… anak gw bandelnya…mecahin kaca mobil sendiri dilempar pake batu…ya sdh,bisa dibeli ko…..jgn sampai gw mukulin anak…. ya Allah tunjukan jalan yg lurus buatku dan berikan aku kesabarab yg banyak……
By: ardani on Februari 4, 2010
at 5:15 am
Sabar & Kasih Sayang…. Harta bisa dicari tp……. (susah diungkapkan)… Mudah2an gw tdk menjadi ayah spt itu…
By: David on Februari 12, 2010
at 7:10 am
Duh…. Bodoh sekali tuh orang tua
sbenarnya ga harus pukul anak..
Kan ada asuransi , bwa aj mobil ke bengkel dan
Anak cukup diperingati aj…
By: hendra on Februari 21, 2010
at 2:29 am
Tulen2x nonsense…;-( but mengharukan…T.T
By: Rosefido on Maret 3, 2010
at 1:22 pm
Speechless. Mudah2an anak itu menjadi ahli surga… Amien
By: inu on Maret 23, 2010
at 5:52 pm
Astaghfirullah, tapi smoga peristiwa ini ada hikmahnya. amin
tabahkan hatimu ya Dita sayang, Allah SWT pasti akan selalu melindungi dan menjagamu. amin
By: ani on April 13, 2010
at 8:34 am
anjing,goblok tu ortu.otak’y dmna woy???
mkir dong tu ank kcil.
tpi kren,ppah’y emang pntes MATI,smoga ibu’y jga cpet MATI..
bwt c ank.
tmpatmu bkan d bumi,tpi d surga.upahmu bsar d surga nak…….
By: tenzo on April 14, 2010
at 6:34 pm
Aq sangat terharu mendengar cerita itu menjadi nangis. . .
tega amat bapak kepada anak yang macih kecil belum mengerti pa2. .
By: NASYAFA on April 20, 2010
at 3:59 am
wih klo aku di situ tak TUENDANG tu bapa :v
By: jasmine azzahra on April 22, 2010
at 8:20 am
wah kasian DITA sabar ya dek 🙂
By: jasmine azzahra on April 22, 2010
at 8:21 am
ntah fiksi itw nyata,
tp knapa yea ada ayah y tega ma anax_a ndri,,,
By: mita on Mei 1, 2010
at 5:22 am
makanya harus sabar dlm menghadapi anak”
tdk boleh terlalu kasar,,dan harus sadar bahwa mereka belum terlalu mengerti ,,agar nanti tidak menyesal .karena penyesalan itu selalu dtng dari belakang ..
By: dennyke.molle on Mei 12, 2010
at 11:44 am
sangat mengharukan
makanya harus sabar dalam menghadapi anak-anak,,selain itu juga ,, anak-anak itu kan belum terlalu mengerti ,,
jadi harus sabar supaya nggak menyesal nantinya..
By: dennyke.molle on Mei 12, 2010
at 11:48 am
ntu bapak tega banged sih!!!masa lebih sayang mobil daripada anak sendiri!!!!
By: H.N Azizah on Mei 17, 2010
at 4:00 am
ALLAAHU AKBAAR……………..
By: widiastuti nurrini on Juni 11, 2010
at 12:35 pm
waduh orang tua gag ada iman itu setan itu orang tua……
cba klo dia di kyk gituin
smpah gw sdih bnget nie..
smpek kluar sndiri air mata gw…….??
sbar ia dita…
mati lho bpak
otak kq di psang di burit cie……???
By: rian on Juli 10, 2010
at 2:31 am
duh bkin gw nangis deh;’;’;’;’
By: resdi on Juli 2, 2010
at 9:46 am
Gw pro dita!!!!!
Dasar ortu goblok gak ada otak
Dita papa sama mamamu itu
Gak ada otaknya
Dita’s parents is crazy!!!!!
By: madeleine lie on Juli 16, 2010
at 6:50 am
Astagfirullah…. kasihan banget si Dita. nggak ada orangtua yang seperti itu pada buah hatinya. 😥 😥 😥 😥 😥 😥 😥 menyedihkan sekali. Dita juga termasuk anak yang baik. dia tidak menyimpan dendam pada kedua orangtua nya. orang tua Dita sudah keterlaluan! Masa’ lebih mementingkan harta dibanding anak??!! 👿 👿 👿 👿 👿
@ tetty: ini bersumber dari mana, ya, ceritanya? soalnya banyak website yg menampilkan cerita ini…. 8) 8) 8) 8) 8) 8) 8).
By: Hasna Salsabila M on Juli 24, 2010
at 3:20 am
maksud saya bu tetty….
By: Hasna Salsabila M on Juli 24, 2010
at 3:21 am
kejadian nyata kah ??
orang tua yg kayak gini ini jenis orang yg seharusnya gak usah dikasi anak…………
manusia yg bejad yg mengotori dunia
moga2 membusuk di neraka !!!!
dan jangan pernah lahir ke dunia ini lagi !!!
By: bambang on Agustus 2, 2010
at 3:01 pm
astaghfirullah….
nyebut gan nyebut. allah yg maha berkuasa atas dosa apa yg dilakukan oleh hambanya. kita tdk dapat seenak’a main hakim sendiri… apa lagi mendoakan dia yg tidak baik. belum tentu kita baik dari mereka yg kita hina bukan? mungkin saja ayahnya itu sudah sangat menyesal, hingga ia meninggal dunia karena depresi.
masya allah….
By: Arief Masqulin on Agustus 11, 2010
at 9:43 am
astaghfirullah….
terharu bgt… 😥
semoga kelak aku tidak akan menjadi ayah yg seperti demikian… AKU BERJANJI
amin ya Rabb
By: Arief Masqulin on Agustus 5, 2010
at 7:20 am
kasian akan itu sampai harus di potong lenganya
jdi sedih mendengar
lengannya di poyong
masalah kecil aja
By: viki nita on Agustus 8, 2010
at 12:11 am
1.tante tetty, ini asli nggak? 🙄 🙄 🙄 🙄
2.astagfirullah…. masalah kecil aja dibesar2in. 😈
masa’ orangtua lebih mementingkan harta, sich, daripada buah hatinya sendiri???… 😦 😦 😦
ckckckckckc………………………. aq ampe mo 😥
3.izin share, ya, tante…. 😀 😀 😀 🙂 🙂 🙂
By: Sheryl Dania Rathiffy on Agustus 12, 2010
at 3:37 am
masa allah
By: dedy on Agustus 14, 2010
at 3:37 pm
by jabon
sangat mengharukan ,,, hik hik
By: jabon on Agustus 18, 2010
at 5:32 am
izin share yah ….
jadi pengen cepat pulang dan memeluk kedua anak aku ….
By: kurnain on Oktober 7, 2010
at 8:58 am
itu anak titipan dari maha kuasa ckck sekarang nangis nangis ckckckc
By: oala on Oktober 9, 2010
at 5:50 pm
astagfirullah,ada ya orang yg lebih mementingkan mobil daripada anaknya sendiri!!!
aku sampai nangis baca cerita ini<
By: adinda maniez on Oktober 18, 2010
at 10:04 am
bener2 mengharukan
By: xxxxxxxxx on Oktober 19, 2010
at 5:19 am
gw sedih bnget….
jg sedih dan kasihan dgn sikap org tua yg berpedididkan tp tak punya moral
By: ziya s on November 16, 2010
at 1:04 pm
kalau aja ibunya punya rasa iba lebih ke anaknya (ketimbang ke mobilnya) mungkin dhita lebih cepat ditolong dan ngga sampe amputasi
By: mahmur on November 29, 2010
at 8:57 am
bagus
By: Sihar Sihotang on Februari 7, 2011
at 4:36 am
ya Allah . ….sungguh sabar anak itu.. …..
By: adinda on Maret 12, 2011
at 8:33 am
Penyesalan selalu datang terlambat.,krn itu berpikirlah dgn jernih dahulu sblm melakukan segala hal yg dapat membuatmu kehilangan orang2 yg kamu kasihi., jgn pernah di butakan oleh amarah atw emosi sesaat yg dpt membuatmu kehilangan hal terindah dalam hidupmu…belajarlah utk dpt memaafkan kesalahan orang lain..menghilangkan penyakit hati dlm diri kita yg hanya akan membawa kita dlm kepedihan smp kita mati..kasih sayang tidak dapat dinilai dgn uang..uang segalanya..tapi uang tidak dapat membeli segalanya..cinta kasih yg tulus & suci tdak dapat terbeli oleh uang maupun harta…
By: sky on Maret 15, 2011
at 9:33 am
gue nangis 😥
By: vy on April 15, 2011
at 10:00 am
jahat banget tuh orang tua… anak itu gag ada nilainya di bandingkan dengan apapun!!!!
buat si pembantu gag salah kok pas kejadian… kenapa?? karena pembantu kan ngurusin pekerjaan rumah bukan ngurusin dita!!! sekali’a ngurusin dita juga gag harus tiap waktu… kecuali babysister baru di pertanggung jawabkan, karena harus ngurusin dita tiap waktu!!!!
By: rhieyan rhayyen on Mei 1, 2011
at 5:38 am
Gilaaa Mengharukan bngetttttttttttttttt
ampe nangis baca nya 😥
By: Sukarman on Mei 15, 2011
at 9:20 am
Ya allah..pembelajaran bagi kami..smoga dapat lebih arif dalam bertindak.amiin
By: tedy on Mei 19, 2011
at 4:18 pm
kasian sekali nasib anak itu orang tua nya sungguh keterlaluan sampai segitunya ama anak sendiri lagi aku doa kan moga anak itu di beri kemudahaan hidupnya amin! Dan ayah diterima amal kebaikannya selama di dunia
Klo aku sih pernah ngalami hal demikian tapi aku di aninyaya ama bokap tiri gua ampe gua ng bisa berdiri 5 jam tapi alhamdulillah gua uda jauh dan bebas dari manusia jahat itu
By: firman ajah on Mei 29, 2011
at 3:06 am
ceritax keren..
sangat mengharukan..
Good job..:)
By: Memey Wulanz on Juni 6, 2011
at 9:07 am
yang sabar ya nak……
By: dianoosaurus on Juli 17, 2011
at 10:57 am
ga bisa komentar banyak ….:)
saya punya 2 anak peremouan yg masih balita…miris bacanya..klo memang ini kisah nyata pasti utk pelajaran semua orangtua
By: irna on Juli 26, 2011
at 12:13 pm
coba gua yang jadi kakak tu adek, gua bakar mobil sialan itu.
By: niki on Agustus 15, 2011
at 10:06 pm
coba klo gua jadi kakak tu bocah, gua bakar mobil sialan itu
By: niki on Agustus 15, 2011
at 10:07 pm
Gk seharus na org tua memberi pelajaran sgitu juga kali
By: harbi on Agustus 17, 2011
at 2:27 pm
smoga nie jdi pembelajaran bgi kita ya TUHAN….
///amin\\\
By: yudi on Agustus 22, 2011
at 1:38 pm
penyesalan yang tidak berarti…….
By: Koelm Lum on Oktober 4, 2011
at 7:50 am
sedih nya 😥
smpai ga terasa *am* jatuh
😦
By: Efriani Marsela on Oktober 4, 2011
at 8:24 am
Apakah ada orang tua yang melindungi mobilnya dari pada anaknya,,,,
Padahal,nilai seorang anak jauh lebih tinggi dari apapun,,,
By: Ekky Stevent on November 16, 2011
at 6:56 am
Astagfirulloh…
Orang Tua biadab, yg mementingkan nafsu Dunia.
Anak itu titipan ALLAH
Baik atau Buruknya anak…
Kita mesti menjaga, merawatnya dgn sebaik baiknya.
By: Nur Kahfi on November 28, 2011
at 6:03 pm
YAng KOment disini kbnyk tanya ” INI asli atau nggak ? ”
Bukan sprti itu bung ,, smua hal di dunia ini utk pelajaran ,, kt hrs mnbml pljrn dr cerita ini ,,
KLO EMANG MAU DEBAT INI BENER ATAU NGGAK , LEBIH BAIK IKUT KONTES TULIS KISAH HODUP NYATA,, ATAU SEKALIAN DEBAT AJA SEMUA CERITA YANG KALIAN LIHAT DI BLOG
BBRPA G NGERTI MAKSUD MBAKK TETTY
YG BERTUJUAN MMBRKN PELAJRAN =.=
YG G NGERTI AK JAMIN PASTI ANAK SD ato SMP
yg udah dewasa smga bisa mengambil pelajaran yg berharga !!
By: Ladosenta Malaikat Berdarah Iblis on Januari 1, 2012
at 9:07 am
Hikz TT
law da pnya anak,,
w gq bkalan jahatin ank w
By: Armen cool on Januari 8, 2012
at 8:21 am
k e j a m
By: vidia on Maret 15, 2012
at 1:27 am
izin shere
By: yanwar on Juni 10, 2012
at 3:11 am
ZNgat” aMaziNg….
By: Edi on Juni 10, 2012
at 3:41 am
Subhanallah sedih bget ceritanya, airmataku mengalir deras sampai aku tak mampu mengucap kata banyak, yang ada dalam hati kita manusia sangat berharga sulit tergantikan, harta mudah kita cari.
By: meri on Juni 14, 2012
at 8:32 am
setengah isi setengah kosong …sama tuh bacaanya..
By: alih on Agustus 27, 2012
at 6:40 pm
kasih sayng dan perhatian seorang ayah dan ibu sangat di butuhkan oleh anak anaknya, tetapi terkadang orang tua hanya memikirkan harta dari pada anaknya.. dan anak adalah titipan ALLAH untuk orang tua..
By: kadriyani on Maret 26, 2013
at 3:24 am